index

PKK

Latest Post

Jadwal Yang Padat Tidak Menghalangi Gubernur Sumbar Mengunjungi Dama Gadang

Written By Anonim on Selasa, 27 Desember 2011 | 18.33



Padatnya jadwal Gubernur Provinsi Sumatera Barat, tidak menghalangi untuk tetap berkunjung ke Dama Gadang Nagari Tanjung Sani Kecamatan Tanjung Raya. Setelah kedatangan nya di Bandara Minangkabau Padang pada jam 08.00 WIB dan menghadiri pertemuan dengan Anggota DPR-RI di Gubernuran meskipun terlambat dari yang dijadwalkan Gubernur Sumatera Barat ini akhirnya menginjakkan kaki di Jorong Dama Gadang.

Peresmian Jalan dan Jembatan Program Padat Karya Infrastrukutr Tahun Anggaran 2011 di Jorong Dama Gadang , yang pengerjaannya beberapa hari yang lalu telah selesai dilaksanakan. Kegiatan yang merupakan Program Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Agam ini dengan Anggara sebesar Rp 136 Juta  dengan realisasi bernilai lebih dari Rp 300 Juta. Tinggi nya nilai pembangunan ini tidak lepas dari kesadaran dan partisipasi masyarakat untuk membangun kampung halaman nya. Pembukaan Jalan di areal pertanian sepanjang 2,1 Km dengan lebar keseluruhan 5 Meter ini, tidak satupun adanya ganti rugi tanah maupun tanaman yang ada, baik itu padi yang telah menguning, pohon kelapa dan lainnya.

Wali Nagari Tanjung Sani Yefri St Sari Alam dalam sambutan nya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besar baik itu kepada masyarakat yang telah mensukseskan program ini, maupun kepada Pemerintah Kabupaten Agam, “Dengan adanya Program Padat Karya Infrastruktur ini sangat bermanfaat bagi petani kita, hasil pertanian yang dulunya dibawa dengan cara dipikul sekarang sudah bisa menggunakan sepeda motor atau gerobak” ungkap Wali Nagari ini.

Sedangkan Bupati Agam Ir Indra Catri M.Sp Dt Malako Nan Putiah dalam sambutan nya sangat memuji kesuksesan program ini dan berencana untuk masa yang akan datang akan melaksanakan program pembangunan seperti program padat karya ini. Dengan memaksimalkan masyarakat dalam program pembangunan tentunya akan mempercapat pemerataan pembangunan itu sendiri.

Bupati Agam juga menyampaikan rencana relokasi masyarakat Nagari Tanjung Sani yang masih tinggal di Camp Pengungsian Sungai Batang ke Jorong Dama Gadang ini, beliau juga berharap kepada Gubernur Sumatera Barat yang di Wakili oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, agar rencana transmigrasi atau relokasi ini segera diwujudkan. “Dengan belum adanya kejelasan transmigrasi atau relokasi dari korban gempa 30 september 2009 lalu yang berjumlah 609 KK menjadikan Stigma buruk terhadap pemerintah dan terkesan bahwa pemerintah mengabaikan hak azazi manusia dan tidak berperikemanusiaan” jelas Bupati Agam.

H Sofyan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Sumatera Barat saat membacakan sambutan Gubernur Sumatera Barat menjawab permasalahan transmigrasi ini, “menurut rencana pada tahun 2012 ini pengerjaan lokasi selesai dilaksanakan” jelasnya. Bapak Gubernur juga sangat memuji keberadaan program padat karya infrastruktur ini.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno yang tiba dilokasi setelah Shalat Dzuhur ini, langsung disonsong dengan “Galombang” dan kesenian Tambua Tansa serta Carano Basa sebagai lambang Adat di Minangkabau, langsung melakukan pengguntingan pita sebagai peresmian pemakaian Jalan dan Jembatan Program Padat Karya Infrastruktur ini, yang dilanjutkan dengan makan bersama dan penanda-tanganan prasasti. Beliau meminta maaf atas keterlambatan kehadirannya dan mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh lapisan masyarakat atas terselenggaranya Program Padat Karya Infrastruktur di Kabupaten Agam (Fg)

Fhoto Lainnya Silahkan Lihat Disini

Sambut Bupati Agam"Sibarasok Baralek Gadang"

Written By Anonim on Kamis, 22 Desember 2011 | 14.58

Nagari Tanjung Sani , 21-12-2011

Kunjungan Bapak Bupati Agam H Ir Indra Catri M.Sp Dt Malako Nan Putiah dalam rangka "Panen Perdana Kakao" Kelompok Tani Sibarasok Jorong Sigiran Nagari Tanjung Sani berlangsung meriah. diawali dengan panen perdana di area perkebunan H St Siri salah-satu anggota kelompok tani Sibarasok ini didampingi  Kepala Dinas Instansi Kabupaten Agam, Camat Tanjung Raya Syatria S.Sos.M.Si, Wali Nagari Tanjung Sani Yefri, Bupati Agam langsung mempertanyakan cara perawatan tanaman Kakao yang benar kepada Dinas terkait dan PPL nya. "Ternyata selama ini cara perawatan kita salah, kita terlalu sayang terhadap daun dan dahan yang seharusnya dipangkas dan dipotong, agar menghasilkan buah yang bagus" hal ini diungkapkan Bupati Agam setelah salah seorang dari Dinas Perkebunan Kab Agam memberikan contoh pemotong dan pemangkasan pohon kakao.

Dilanjutkan dengan acara tatap muka, Bapak Bupati Agam disambut dengan kesenian Tambua Tansa dan Carano sebagai lambang Basa-Basi di Minangkabau.

Dalam ekspos yang disampaikan Fauzi Imam Bandaro selaku Ketua Kelompok Tani Sibarasok ini, pada saat ini sebanyak 15 Ha lahan Kakao sudah mulai produktif, 12 Ha lagi sudah berumur 1,5 tahun. Kelompok Tani yang dibentuk pada tahun 2005 ini sekarang beranggotakan 30 KK dengan lahan garapan sebanyak 27 Ha yang dahulunya adalah Pembudidaya Ikan Karamba Jaring Apung di Danau Maninjau.

Pada kesempatan ini Ketua Kelompok Tani Sibarasok ini juga mengemukakan kendala yang dihadapi terutama sarana jalan yang sebahagian besar masih berupa jalan tanah. "Dengan kondisi jalan saat ini, nilai produksi sedikit menurun, karena susahnya pengangkutan dari area perkebunan" ungkapnya. Disamping masalah jalan, masalah hama tanaman, listrik dan sarana lainnya juga disampaikan pada kesempatan ini.

Menyikapi kendala-kendala yang dihadapi oleh Kelompok Tani Sibarasok ini, Bupati Agam tidak mau berjanji yang muluk-muluk "Untuk apa kita berjanji, kalau nyatanya tidak bisa terwujud, hanya saja masalah jalan ini tentu dengan sendiri nya terpaksa diperbaiki jika pertanian disini sudah maju dan ramai" ungkapnya.

Sedangkan untuk masalah teknik dan  hama tanaman yang selama ini masih belum diketahui oleh para petani, Bupati Agam meminta kepada Dinas terkait agar segera memberikan contoh kepada para petani baik itu cara pemotongan dan pemangkasan maupun cara mengantisipasi hama yang ada yang ternyata dapat diatasi hanya dengan modal mendatangkan semut kepohon-pohon kakao tersebut. "Saya minta agar seluruh tanaman kakao yang ada sekarang ini untuk dilakukan perawatan, baik itu pemotongan maupun cara mendatangkan semut kepohon kakao milik para petani ini" kepada Dinas terkait. "15 hari lagi saya akan kesini lagi untuk melihatnya" tambah Bapak yang murah senyum ini.

Dalam arahan Bupati Agam ini, beberapa point penting yang dapat diambil  : Pertama, dengan adanya kesungguhan masyarakat untuk memproduktifkan lagi lahan yang ada, berarti secara tidak langsung kita telah mengurangi beban Danau Maninjau yang beberapa waktu terakhir memang syarat dengan usaha perikanan Karamba Jaring Apung.

Kedua, pada kesempatan ini Bupati Agam juga mencanangkan "Berawal dari Kelompok Tani Sibarasok ini, kita mulai pembenahan tanaman kakao diseluruh Kabupaten Agam dan saya minta agar Kelompok Tani Sibarasok ini dapat menjadi Sarana Percontohan Tanaman Kakao dimasa yang akan datang khususnya untuk Kabupaten Agam" hal ini tentunya harapan dan kesempatan yang sangat berharga bagi masyarakat petani Nagari Tanjung Sani umumnya dan Kelompok Tani Sibarasok khususnya.

Hal ketiga yang perlu diingat adalah bahwa didalam perawatan kakao ini "Buang daun nya dan pelihara buah nya".

Bapak Bupati Agam juga berharap agar Kelompok Tani ini segera merealisasikan rencana pembangunan Mushalla untuk kegiatan keagamaan khususnya untuk mendidik putra-putri yang ada belajar agama dan mengaji. Menghidupkan sasaran Silek Tuo sebagai regenerasi sebuah kesenian Minang yang pada saat ini perlu dilestarikan.

Usai acara tatap muka, Bupati Agam beserta rombongan dan hadirin yang ada menikmati makan siang siang yang sengaja disediakan dan dilanjutkan dengan penanaman pohon pelindung disepanjang jalan Sibarasok ini.(Fg)

 Fhoto Lainnya Silahkan Lihat Disini

Sibarasok Terus Menggeliat

Written By Anonim on Minggu, 18 Desember 2011 | 10.41

Sebagai daerah pertanian terbesar di Nagari Tanjung Sani semenjak zaman Belanda, Sibarasok sekarang ini terus kembali digiatkan. Sempat vacum beberapa tahun disebabkan menjamur nya Karamba Jaring Apung sehingga lahan pertanian ini dibiarkan oleh para pemiliknya.

Namun sekarang ini, setelah Karamba Jaring Apung tidak lagi kondusif akibat sering nya terjadi upwelling air Danau Maninjau yang mengakibatkan mati nya ikan-ikan yang ada, lahan pertanian “Sibarasok” ini kembali dilirik oleh pemilik nya sebagai salah-satu penopang ekonomi.

Jika dahulu para petani harus mendaki dan berjalan kaki sekitar 1,5 jam agar bisa sampai di ladang mereka, sekarang ini sudah dapat menggunakan Sepeda Motor atau Mobil, walau dengan kondisi jalan yang masih kurang bagus.

Beberapa waktu yang lalu untuk meningkatkan kwalitas jalan pertanian ini, dengan biaya swadaya masyarakat para petani ini yang mayoritas merupakan masyarakat Jorong Sigiran dan Jorong Pantas melakukan Gotong Royong pengecoran jalan. Rencana nya beberapa hari mendatang Bapak Bupati Agam, H Indra Catri akan melakukan panen perdana coklat dilokasi ini. (Fg)

Bencana Longsor Batu Nanggai, 4 Tewas Lainnya Luka-Luka

Written By Anonim on Minggu, 11 Desember 2011 | 01.03

Gempa bumi yang diikuti oleh bencana tanah longsor menghantam Jorong Batu Nanggai Nagari Tanjung Sani, jerit dan teriak ketakutan membahana seiring gemuruh gempa dan tanah longsor. Tim Deteksi dini segera memberikan tanda kepada seluruh warga bahwa bencana datang dengan membunyikan kentongan dan melalui pengeras suara di Masjid dan Mushalla. Ratusan warga yang ada berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri dan keluarga mereka masing-masing menuju tempat penampungan melalui jalur evakuasi yang telah ditetapkan oleh tim pemetaan.

Begitu bahaya bencana gempa dan tanah longsor ini berlalu, tim evakuasi segera bertindak sigap mencari para korban yang masih selamat, segala upaya dikerahkan untuk mengevakuasi para korban ke camp pengungsian, beberapa korban luka dan patah tulang ditandu untuk segera mendapatkan perawatan. Orang tua dan ibu hamil pun tak luput dari mata para tim evakuasi ini, bersama masyarakat yang masih selamat lainnya mereka menyusuri rumah demi rumah terus mencari para korban.

Secara bersamaan, tim perintis segera mendirikan tenda guna menampung para korban dan pengungsi lainnya, tim kesehatan dengan sigapnya segera memberikan perawatan kepada para korban yang ada, 4 warga menderita patah tulang dan belasan lainnya menderita luka dan memar.
Malam mulai merayap, tim dapur umum pun secara spontan segera menyiapkan segala keperluan untuk menjamin adanya konsumsi makanan bagi para korban dan pengungsi. Tim deteksi dini secara berkala memeriksa tanda-tanda alam dan lainnya untuk memastikan apakah masih akan ada tanah longsor susulan. Melalui tim administrasi diketahui bahwa masih ada beberapa warga yang belum diketemukan, tim evakuasi segera menuju kerumah warga yang belum diketemukan tersebut. 4 korban meninggal dalam bencana ini pun segera dieavakuasi ketempat penampungan sementara.

Skenario simulasi ini dilaksanakan pada Jumat, 09/11/2011, Dalam rangka pembentukan Kampung Siaga Bencana Pantai Panjang Nagari Tanjung Sani yang merupakan Program Kementrian Sosial bekerjasama dengan Sekolah Pasca Sarjana UGM Jogjakarta dalam rangka Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana. 

Kegiatan ini juga dibantu oleh Tim TAGANA dan Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Agam
“Kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat, sehingga kami lebih tahu dan siap dalam menghadapi bencana” ungkap Azhar Imam Bagindo yang juga terpilih menjadi ketua Kampung Siaga Bencana “Pantai Panjang” ini.
Setelah pelaksanaan simulasi ini acara dilanjutkan dengan evaluasi kerja masing-masing tim dan makan bersama seusai Shalat Jumat yang dimasak secara bersama oleh tim dapur umum. (Fg)

Fhoto Lainnya Silahkan Lihat Disini

Kondisi Mereka Sangat Memprihatinkan

Written By Anonim on Kamis, 08 Desember 2011 | 20.05


Hari pertama Kegiatan Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana Bahaya Tanah Longsor dan Pembentukan Kampung Siaga Bencana kerjasama KementrianSosial RI dan Sekolah Pasca Sarjana UGM yang dilaksanakan di Jorong Batu Nanggai Nagari Tanjung Sani juga dimanfaatkan oleh rombongan koordinator yang diketuai oleh Dr Ir Dina Ruslanjari M.Si untuk mengunjungi hunian sementara ( Shelter ) pengungsi yang berasal dari 4 Jorong yang dinyatakan Zona Merah di Nagari Tanjung Sani,  korban bencana gempa bumi 30 September 2009 lalu yang berada di Sungai Batang Kecamatan Tanjung Raya Kamis, 07/12/2011 kemaren.

Didampingi oleh Wali Nagari Tanjung Sani Yefri serta Staf Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Agam Yusrizal, rombongan ini disambut hangat oleh para penghuni Hunian Sementara ini. 

Begitu memasuki lokasi hunian sementara, ibu yang sehari-hari berprofesi sebagai Dosen Sekolah Pasca Sarjana UGM ini sangat kaget melihat kondisi hunian yang memprihatinkan, dengan kondisi bangunan relatif kecil tanpa adanya ventilasi dan sarana pendukung yang memadai sangat jauh dari yang dia bayangkan. Apalagi seperti yang kita ketahui para pengungsi ini telah mendiami hunian sementara hampir 2 tahun. “sungguh menyedihkan dan memprihatinkan kondisi mereka”ungkap nya penuh rasa haru. Bahkan diantara pengungsi ini terdapat beberapa orang tua dan korban yang seharusnya mendapatkan perawatan medis yang intensif.

Beberapa warga yang ditemui dilokasi menyampaikan semua uneg-uneg mereka mulai dari kondisi rumah mereka yang hancur akibat bencana tersebut, sulitnya penghidupan mereka di tempat hunian sementara sampai pada rencana relokasi yang sampai saat ini masih belum ada kejelasan nya. “Saya akan coba bicarakan persoalan ini dengan pemerintahan daerah dan pemerintah pusat” ujar ibu dua putra ini mengakhiri kunjungan. (Fg)

Fhoto Lain Silahkan Lihat Disini

Kampung Siaga Bencana "Pantai Panjang" di Bentuk

Written By Anonim on Rabu, 07 Desember 2011 | 15.31

Bertempat di Jorong Batu Nanggai Nagari Tanjung Sani, kegiatan Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana Bahaya Tanah Longsor dilaksanakan. Kegiatan yang merupakan kerjasama Kementrian Sosial RI dengan Sekolah Pasca Sarjana UGM Jogjakarta ini merupakan kelanjutan dari kegiatan yang telah diikuti oleh perangkat daerah Kabupaten Agam beberapa waktu yang lalu di LPP Garden Hotel Jogjakarta.
Diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari 4 jorong yang ada di Nagari Tanjung Sani yaitu Jorong Pandan, Galapung, Batu Nanggai dan Muko Jalan tokoh masyarakat dan juga anggota Tagana Kab Agam. Kegiatan ini difokuskan pada pembentukan Kampung Siaga Bencana dimana pada dasarnya masyarakat dipersiapkan untuk selalu siaga menghadapi bencana baik sebelum maupun setelah bencana. Masyarakat dipersiapkan untuk memahami “Siapa dan mengerjakan apa”.
Diawali sambutan Wali Nagari Tanjung Sani Yefri, menyampaikan kondisi geografis Nagari Tanjung Sani setelah Bencana Gempa Bumi 30 September 2009 yang lalu. “bagi kami pasca gempa 30 September 2009 itu, merupakan awal dari datangnya rentetan bencana lain yang sampai saat ini masih menjadi momok yang sangat menakutkan bagi masyarakat” ungkap Wali Nagari ini.
Sedangkan Syatria S.Sos.M.Si Camat Tanjung Raya mengharapkan kepada masyarakat agar memanfaatkan kegiatan ini sebaik-baik nya sebagai modal dan pengetahuan didalam menghadapi bencana yang memang kerap terjadi diwilayah Nagari Tanjung Sani ini.
Dibuka langsung oleh H M Khudri M.Pd Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Agam, dilanjutkan dengan pembekalan bencana khususnya bencana tanah longsor, pada puncaknya dibentukalah struktur organisasi Kampung Siaga Bencana ini dengan A Imam Bagindo terpilih menjadi ketuanya yang diberi nama Kampung Siaga Bencana “Pantai Panjang” dan langsung dilanjut dengan pelantikan oleh Yusrizal atas nama Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Agam.
Direncanakan selama 3 hari kegiatan ini akan ditutup dengan simulasi bencana tanah longsor dengan mengerahkan seluruh masyarakat yang ada.

Fhoto Lain Silahkan Lihat Disini

Rekam Data e-KTP Dapat Bibit

Written By Anonim on Kamis, 01 Desember 2011 | 21.50


Antusias masyarakat Nagari Tanjung Sani dalam perekaman data e-KTP di Kantor Camat Tanjung Raya dari hari kehari terus meningkat, antrian panjang mewarnai pemandangan di pelataran halaman belakang yang merupakan ruang tunggu bagi masyarakat yang akan melakukan perekaman data tidak pernah sepi.  Dari 5911 wajib KTP yang mendapatkan undangan, sampai hari ini sebanyak 2284 wajib KTP telah melakukan perekaman data atau 39% dari total keseluruhan.

Namun berbeda dari biasanya, pemandangan pagi tadi juga tampak ramai dihalaman depan Kantor Camat Tanjung Raya. Hal ini dikarenakan adanya pembagian bibit beberapa jenis bibit tumbuhan kepada masyarakat yang telah melaksanakan rekam data. “Pembagian bibit ini dilakukan sejalan dengan Program Agam Menyemai yang telah dicanangkan oleh Bapak Bupati Agam beberapa waktu yang lalu, dan kita sangat mendukung program ini sehingga diharapkan masyarakat kita semakin gemar menanam beraneka tanaman dan memanfaatkan tanah-tanah yang kosong. Hal ini tentunya akan menambah income bagi masyarakat itu sendiri, beberapa jenis bibit tumbuhan yang dibagikan adalah bibit Surian, Mahoni, Sukun, Nangka dan lainnya yang mempunyai nilai ekonomis cukup tinggi” ungkap Camat Tanjung Raya Syatria S.Sos.M.Si diruang kerja nya.

Dengan adanya pembagian bibit ini, menambah motivasi masyarakat untuk datang melakukan perekaman data. Terbukti sampai sore tadi sebanyak 320 orang wajib KTP telah masuk dalam daftar antrian.(Fg)

Dua Puskesri Siap Dibangun

Written By Anonim on Selasa, 29 November 2011 | 21.53


Setelah menunggu cukup lama, akhirnya tender pembangunan Puskesri di Nagari Tanjung Sani diumumkan, dua puskesri siap dibangun, masing-masing berlokasi di Jorong Pantas dan Jorong Koto Panjang.

Pembangunan ini merupakan renovasi fasilitas kesehatan yang rusak akibat bencana gempa bumi 30 september 2009 yang lalu. “Kita memang telah menerima surat resmi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Agam memberitahukan kebenaran pembangunan atau renovasi fasilitas kesehatan ini, ungkap Wali Nagari Tanjung Sani siang ini.

Pembangunan Pusat Kesehatan Nagari ( Puskesri ) ini direncanakan akan dilaksanakan selambat-lambatnya awal Januari 2012, “dengan adanya fasilitas Puskesri ini di Nagari Tanjung Sani diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dan ini adalah untuk pertama kalinya dibangun disini” ujar Wali Nagari Tanjung Sani (Fg)

Plt Kepala Sekolah SD 15 Batu Nanggai Diserah-terimakan


Bertempat di Gedung SD Negeri 15 Batu Nanggai Nagari Tanjung Sani yang baru di renovasi akibat Bencana Gempa 30 September 2009 yang lalu serah terima jabatan Plt Kepala Sekolah SD 15 Batu Nanggai dilaksanakan Selasa, 29/11/2011.

Serah terima ini dilaksanakan dari penjabat lama Riadhi S.Pd yang sehari-hari bertugas sebagai Pengawas Sekolah pada Gugus I Kecamatan Tanjung Raya, kepada Saadah S.Pd yang sehari-hari bertugas sebagai Kepala Sekolah di SD 21 Muko Jalan Nagari Tanjung Sani.

Hadir pada kesempatan ini Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Agam yang diwakili oleh MH Dt Rajo Pangulu, Kepala UPT Kecamatan Tanjung Raya Yunas Finar S.Pd, Wali Nagari Tanjung Sani yang di wakili oleh Kaur Pemerintahan, dan Pemuka masyarakat Jorong Batu Nanggai.

Dalam sambutannya Plt Kepala Sekolah yang lama meminta maaf seandainya selama beliau menjabat terdapat kesalahan dan kealfaan, kepada Plt yang baru beliau berharap agar Plt yang baru dapat membagi waktunya di dua Sekolah yang dipercayakan, dan agar mengemban amanah ini sebaik-baiknya.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala UPT Tanjung Raya Yunas Finas S.Pd dalam sambutan nya,”Kita menyadari bahwa beban Plt yang baru akan semakin berat, disamping harus menjadi Kepala Sekolah di SD 21 Muko Jalan juga harus menjabat sebagai Plt Kepala Sekolah di SD 15 Batu Nanggai ini, kita sama-sama berharap agar Plt yang baru bisa melaksanakan tugas nya dengan ikhlas dan semaksimal mungkin”, ujar Kepala UPT Tanjung Raya ini. (Fg)

Pengungsi Nagari Tanjung Sani Pengungsi Yang Terlupakan


Setelah lebih dari 2 tahun pasca Bencana Gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Provinsi Sumatera Barat pada 30 September 2009. Bagi Nagari Tanjung Sani masih menyisakan dilema dan kesedihan yang mendalam, nasib 609 Kepala Keluarga yang berdomisili di 4 Jorong dan telah ditetapkan sebagai Zona Merah masih dipertanyakan. 

Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, keberadaan mereka tidak lagi terdata di Kementerian Sosial Republik Indonesia, hal ini diketahui ketika beberapa orang perangkat daerah Kabupaten Agam mengikuti pelatihan pengurangan resiko bencana di Hotel LPP Garden Yogyakarta, yang diselenggarakan Kementerian Sosial bekerjasama dengan Sekolah Pasca Sarjana UGM Yogyakarta pada tanggal 14-17 November 2011 yang lalu.

“Semua pengungsi di tahun 2009 dan 2010 telah kita tangani seluruhnya, baik itu pengungsi Merapi, Wasior dan juga pengungsi yang ada di Nusa Tenggara. Semuanya telah dibuatkan Hunian Tetap (Huntap) untuk mereka” Ungkap Victor Siahaan, salah seorang pembawa makalah dari Dirjen Perlindungan Sosial Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Pada sesi tanya-jawab, Wali Nagari Tanjung Sani Yefri langsung mempertanyakan keberadaan 609 Kepala Keluarga yang ada di Nagari Tanjung Sani Kecamatan Tanjung Raya ini.”Menurut data yang kami punya, tidak ada lagi pengungsi korban Bencana tahun 2009 yang belum ditangani dan belum memiliki Hunian Tetap” tambah Victor Siahaan menjawab pertanyaan Wali Nagari Tanjung Sani tersebut.

Padahal amanah Undang-Undang No 24 Tahun 2007 pasal 32 bahwa konsekwensi dari Penetapan Zona Merah tersebut harus segera dilaksanakan dan merupakan Hak masyarakat terkena bencana.
Beberapa keterangan dari Dirjen Perlindungan Sosial Kementerian Sosial RI ini pun mengundang pertanyaan, seperti masalah Jaminan Hidup (Jadup) pengungsi. “Selama pengungsi masih di Hunian Sementara(Huntara) sampai mereka pindah ke Hunian Tetap (Huntap) maka Jadup mereka tetap disalurkan”. Pernyataan ini pun dipertanyakan oleh Wardiman Kasubdin Perlindungan Sosial Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Agam. “Kami dari Dinsosnakertrans Kabupaten Agam telah 3 kali menyampaikan permohonan terkait mengucuran bantuan Jadup untuk pengungsi di wilayah kami, namun sampai saat ini belum ada respon positifnya,  apa tindak-lanjut yang akan kami lakukan” ungkapnya.

“Kami akan tindak-lanjuti keberadaan pengungsi di Nagari Tanjung Sani ini secepat mungkin”, ujar Victor Siahaan menutup pembiacaraan (Fg)
 
Nagari Tanjung Sani Jl Lingkar Maninjau Km 23 Sigiran Kec Tanjung Raya Kab Agam 26472 email : info@nagari-tanjungsani.net
Copyright © 2009 - 2025 Website Resmi Nagari Tanjung Sani - All Rights Reserved
Support by Al-Quran dan Terjemahan | Cpuik