Galakkan Pala Untuk Alih Usaha KJA. - Sejak zaman penjajahan Belanda, komoditi Kopi dan Pala telah akrab bersama masyarakat Tanjung Raya, khususnya masyarakat Nagari Tanjung Sani, terutama Pala (Myristica fragrans). Komoditi yang satu ini memang pernah menjadi komoditi andalan bagi perekonomian masyarakat di era 70-80an.
Namun setelah tanaman Pala mulai terkena penyakit batang dan akar yang berakibat kematian dan tentu saja menimbulkan kerugian bagi petani, sehingga pada era 90an mulai lah masyarakat berpindah usaha menjadi petani Karamba Jala Apung (KJA). Tepat nya pada tahun 1992 seorang Alumni Universitas Bung Hatta mencoba mengembangkan KJA ini dan diikuti oleh masyarakat umumnya.
Melihat prospek KJA ini lebih menjanjikan mengakibatkat hampir semua masyarakat berlomba-lomba alih-usaha menjadi petani KJA. Hal ini juga didukung oleh permodalan dari beberapa perbankan yang ada. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya kontroversi dari berbagai pihak, antara pelaku usaha dan pihak lain yang memandang bahwa keberadaan KJA ini mengurangi estetika Danau Maninjau.
Sekarang dengan adanya tubo yang sering terjadi belakangan ini, membuat KJA tidak lagi terjamin. Rasa was-was selalu menghampiri para petani ketika terjadi perubahan air danau yang diakibatkan pengaruh cuaca. Telah berulangkali masyarakat menderita kerugian jutaan hingga milyaran rupiah akibat dari terjadinya tubo ini.
Untuk itulah, Wali Nagari Tanjung Sani Yefri, kembali mencoba melakukan penanaman Pala, untuk alih usaha dari KJA. Setelah menanam Pala beberapa tahun yang lalu, sekarang tanaman tersebut telah mulai membuahkan hasil.
"Saya bisa memetik buah pala ini sambil berdiri" ungkap Wali Nagari yang habis masa jabatannya tgl 28 maret 2014 ini dikebun pribadinya yang tidak jauh dibelakang rumah.
"Namun untuk lebih optimalnya hasil perkebunan pala ini, tentu saja perlu penyuluhan yang intensif dari Dinas terkait, dan solusi ampuh dalam mengatasi penyakit pala yang memang menghantui ini"ujarnya menutup pembicaraan.
Fhoto Lainya silah kan lihat Perkebunan Pala