Gempa bumi yang diikuti oleh bencana tanah longsor
menghantam Jorong Batu Nanggai Nagari Tanjung Sani, jerit dan teriak ketakutan
membahana seiring gemuruh gempa dan tanah longsor. Tim Deteksi dini segera
memberikan tanda kepada seluruh warga bahwa bencana datang dengan membunyikan
kentongan dan melalui pengeras suara di Masjid dan Mushalla. Ratusan warga yang
ada berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri dan keluarga mereka
masing-masing menuju tempat penampungan melalui jalur evakuasi yang telah
ditetapkan oleh tim pemetaan.
Begitu bahaya bencana gempa dan tanah longsor ini berlalu,
tim evakuasi segera bertindak sigap mencari para korban yang masih selamat,
segala upaya dikerahkan untuk mengevakuasi para korban ke camp pengungsian,
beberapa korban luka dan patah tulang ditandu untuk segera mendapatkan
perawatan. Orang tua dan ibu hamil pun tak luput dari mata para tim evakuasi
ini, bersama masyarakat yang masih selamat lainnya mereka menyusuri rumah demi
rumah terus mencari para korban.
Secara bersamaan, tim perintis segera mendirikan tenda guna
menampung para korban dan pengungsi lainnya, tim kesehatan dengan sigapnya
segera memberikan perawatan kepada para korban yang ada, 4 warga menderita
patah tulang dan belasan lainnya menderita luka dan memar.
Malam mulai merayap, tim dapur umum pun secara spontan
segera menyiapkan segala keperluan untuk menjamin adanya konsumsi makanan bagi
para korban dan pengungsi. Tim deteksi dini secara berkala memeriksa
tanda-tanda alam dan lainnya untuk memastikan apakah masih akan ada tanah
longsor susulan. Melalui tim administrasi diketahui bahwa masih ada beberapa
warga yang belum diketemukan, tim evakuasi segera menuju kerumah warga yang
belum diketemukan tersebut. 4 korban meninggal dalam bencana ini pun segera
dieavakuasi ketempat penampungan sementara.
Skenario simulasi ini dilaksanakan pada Jumat, 09/11/2011,
Dalam rangka pembentukan Kampung Siaga Bencana Pantai Panjang Nagari Tanjung
Sani yang merupakan Program Kementrian Sosial bekerjasama dengan Sekolah Pasca
Sarjana UGM Jogjakarta dalam rangka Sosialisasi Pengurangan Resiko Bencana.
Kegiatan ini juga dibantu oleh Tim TAGANA dan Dinas Sosial
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab Agam
“Kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat, sehingga kami
lebih tahu dan siap dalam menghadapi bencana” ungkap Azhar Imam Bagindo yang
juga terpilih menjadi ketua Kampung Siaga Bencana “Pantai Panjang” ini.
Setelah pelaksanaan simulasi ini acara dilanjutkan dengan
evaluasi kerja masing-masing tim dan makan bersama seusai Shalat Jumat yang
dimasak secara bersama oleh tim dapur umum. (Fg)
Fhoto Lainnya Silahkan Lihat Disini
Fhoto Lainnya Silahkan Lihat Disini