Berlokasi di objek wisata Muko-Muko Kecamatan Tanjung
Raya, peringatan Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari yang ke 59 dilaksanakan,
dengan mengangkat tema”Cintai Pohon Selamatkan Bumi”. Acara yang dihadiri oleh Bupati Agam Bapak
Indra Catri ini bertujuan menggalakan penanaman pohon untuk kelestarian dan
kelangsungan hidup di muka bumi ini.
Ketua Pengurus Daerah Bhayangkari Sumatera Barat Ibu Elok
Wahyu Indra Pramugari mengungkapkan bahwa menurut penelitian volume debit air
Danau Maninjau telah berkurang sebanyak 15% dari normalnya hal ini perlu
diwaspadai dan disikapi. Kita tidak menginginkan generasi yang akan datang
menderita kekeringan, ujarnya.
Dalam sambutan Ketua PD Bhayangkari Sumbar ini ada 2 hal
yang perlu kita renungkan. Pertama beliau mengingatkan bahwa Danau Maninjau
merupakan Danau penting di Sumatera Barat dengan potensi PLTA sebagai generator
kehidupan disegala lini, apa jadinya kehidupan kita tanpa adanya listrik
didalam kehidupan kita. Kedua, kehidupan
yang kita jalani sekarang ini merupakan anugerah dari Allah SWT dengan segala
fasilitas yang disediakan secara Cuma-Cuma sebagai contohnya oksigen katanya. Secara
ilmiah kita setiap hari membutuhkan oksigen sebanyak ±2883 Liter jika saja
harga 1 liternya Rp 25.000,- maka untuk satu hari saja kita seharusnya membayar
Rp 72.075.000,- kalau sebulan Rp 2.162.250.000, “apakah kita masih betah untuk
hidup jika Allah mengharuskan kita membayar semua ini ?” tambah Ibu Elok ini
mengetuk sanubari.
Maka melalui moment penting ini marilah kita bersama menjaga
bumi ini, melestarikan sumber daya alam yang ada untuk kehidupan kita anak cucu
kita dan saudara-saudara kita dibelahan bumi yang lainnya. Marilah kita
bersama-sama menanam pohon dengan niat yang tulus karena bila sesuatu dimulai
dengan niat yang tulus maka Allah SWT akan membalasnya dengan limpahan nikmat
yang tak terhingga ungkap Ketua PD Bhayangkari Sumbar ini menutup sambutannya.
Dipilihnya Danau Maninjau sebagai sasaran gerakan “Menanam
Pohon dan Selamat Kan Pohon” ini mengingat banyaknya pepohonan yang tumbang
akibat tanah longsor yang terjadi beberapa tahun belakangan ini.
Selesai prosesi pembukaan, acara ini dilanjutkan dengan
penanaman pohon bersama di areal objek wisata Muko-Muko serta pada bekas
longsoran di 3 Jorong yang ada di Nagari Tanjung Sani yaitu Jorong Muko Jalan,
Jorong Batu Nanggai dan Jorong Galapung.
Untuk penanaman pohon di Nagari Tanjung Sani dilaksanakan
oleh anggota Brimob Polda Sumbar serta anggota Kepolisian dari Polres Agam dan
Polsek Tanjung Raya.
Fhoto Lainnya Silahkan Lihat Disini