3 orang ahli tanaman Kakao
didatangkan langsung dari Sulawesi Utara, seperti yang kita ketahui Propinsi
ini memang telah dahulu maju dengan tanaman kakao ini.
Dari bincang-bincang dengan
Hendri St Siri salah seorang petani anggota kelompok Sibarasok yang lahan
perkebunan nya juga ikut di pangkas dan dipotong mengungkapkan banyak
pembelajaran yang dapat diambil dari kedatangan ketiga orang ini.
“Mereka sangat banyak
memberikan kita masukan dan pengalaman dalam bertanam kakao ini, mulai dari
pemilihan bibit, jarak tanam sampai perawatan nya, mereka juga sangat takjub
dengan kesuburan tanah kita dimana tanaman kakao disini baru berumur 2,3 tahun
sudah berbuah sedangkan di Sulawesi, umur 4 Tahun baru akan berbuah” ujar
petani yang memiliki lahan 4 Ha ini.
Menurut Subur salah seorang
Tim ahli ini, bibit yang bagus adalah CR-58 dan CS-28 dimana bibit ini memiliki
ciri berdaun halus dan runcing, bibit ini memiliki buah besar dan panjang. Yang
lebih baik lagi untuk bibit ini adalah bibit yang dibuat dengan cara sambung
gantung atau sambung pucuk. Bibit sambung pucuk ini akan menghasilkan buah yang
terus-menerus, sedangkan bibit yang dari biji dalam waktu tertentu akan istirahat
berbunga.
Idealnya tanaman Kakao ini
berjarak 4x4 meter sehingga untuk satu hektar lahan bisa ditanami Kakao sebanyak
600 batang. Jika kurang dari itu, maka usia produktif nya kan lebih pendek dari
20-25 tahun usia normal.
Penggunaan pupuk hanya dianjurkan
menggunakan pupuk organik, penyemprotan pun tidak boleh digabungkan antara
penyemprotan jamur dengan penyemprotan serangga, karena hasilnya tidak akan
maksimal.
Untuk usia Kakao dibawah 5
tahun pemangkasan yang dilakukan baru pemangkasan ringan ini untuk menjaga
produktivitas nya sedangkan untuk usia Kakao diatas 5 tahun baru boleh
dilakukan pemangkasan berat.
Pemangkasan ringan adalah
pemangkasan sedikit ujung dahan yang tidak bermanfaat dan membentuk tanaman
Kakao dengan menyisakan 60% daun, sedangkan pemangkasan berat sudah meliputi
pemotongan pucuk, dahan-dahan yang kurang produktif dengan menyisakan 60% daun dan memperhatikan
kebutuhan sinar matahari.
Sinar matahari yang dibutuhkan
untuk tanaman Kakao adalah sinar matahari pagi sampai jam 10.00 dan dari jam
15.00 sampai sore, sedangkan untuk sinar matahari disiang hari, menurut nya itu
adalah sinar yang jahat untuk tanaman Kakao sehingga pemotongan harus
memperhatikan ini, usahakan agar daun menutupi batang agar tidak terkena sinar
matahari siang.
“Untuk sekedar diketahui bahwa
12 buah Kakao akan menghasilkan 1 Kg kakao kering, jika 600 batang bisa dipanen
2 buah saja dalam satu minggu tentu akan menghasilkan 1200 buah Kakao atau
sebanyak 100 Kg dengan harga rata-rata Rp 20 ribu tentunya penghasilan petani
akan lebih besar dari gaji PNS golongan IV” ujar nya.
Selain pemangkasan dan
pemotongan juga dilaksanakan membuat tali-tali untuk mengundang datangnya semut
merah yang bermanfaat mencegah jamur pada tanaman Kakao ini (Fg)
(Fg)