Home » » Bupati Agam “Serius” Jadikan Sibarasok Sentra Komoditi Kakao Kabupaten Agam

Bupati Agam “Serius” Jadikan Sibarasok Sentra Komoditi Kakao Kabupaten Agam

Written By Anonim on Senin, 02 Januari 2012 | 22.30

Pernyataan dan janji Bupati Agam H.Ir Indra Catri M.Si Dt Malako Nan Putiah dalam kunjungan nya di Kelompok Pertanian Sibarasok Jorong Sigiran beberapa waktu yang lalu untuk menjadikan perkebunan di Sibarasok ini menjadi percontohan dan sentra komoditi Kakao di Kabupaten Agam serta akan mendatangkan tim ahli untuk melakukan pemotongan dan pemangkasan tidak main-main.

3 orang ahli tanaman Kakao didatangkan langsung dari Sulawesi Utara, seperti yang kita ketahui Propinsi ini memang telah dahulu maju dengan tanaman kakao ini.

Dari bincang-bincang dengan Hendri St Siri salah seorang petani anggota kelompok Sibarasok yang lahan perkebunan nya juga ikut di pangkas dan dipotong mengungkapkan banyak pembelajaran yang dapat diambil dari kedatangan ketiga orang ini.

“Mereka sangat banyak memberikan kita masukan dan pengalaman dalam bertanam kakao ini, mulai dari pemilihan bibit, jarak tanam sampai perawatan nya, mereka juga sangat takjub dengan kesuburan tanah kita dimana tanaman kakao disini baru berumur 2,3 tahun sudah berbuah sedangkan di Sulawesi, umur 4 Tahun baru akan berbuah” ujar petani yang memiliki lahan 4 Ha ini.

Menurut Subur salah seorang Tim ahli ini, bibit yang bagus adalah CR-58 dan CS-28 dimana bibit ini memiliki ciri berdaun halus dan runcing, bibit ini memiliki buah besar dan panjang. Yang lebih baik lagi untuk bibit ini adalah bibit yang dibuat dengan cara sambung gantung atau sambung pucuk. Bibit sambung pucuk ini akan menghasilkan buah yang terus-menerus, sedangkan bibit yang dari biji dalam waktu tertentu akan istirahat berbunga.

Idealnya tanaman Kakao ini berjarak 4x4 meter sehingga untuk satu hektar lahan bisa ditanami Kakao sebanyak 600 batang. Jika kurang dari itu, maka usia produktif nya kan lebih pendek dari 20-25 tahun usia normal.

Penggunaan pupuk hanya dianjurkan menggunakan pupuk organik, penyemprotan pun tidak boleh digabungkan antara penyemprotan jamur dengan penyemprotan serangga, karena hasilnya tidak akan maksimal.

Untuk usia Kakao dibawah 5 tahun pemangkasan yang dilakukan baru pemangkasan ringan ini untuk menjaga produktivitas nya sedangkan untuk usia Kakao diatas 5 tahun baru boleh dilakukan pemangkasan berat.

Pemangkasan ringan adalah pemangkasan sedikit ujung dahan yang tidak bermanfaat dan membentuk tanaman Kakao dengan menyisakan 60% daun, sedangkan pemangkasan berat sudah meliputi pemotongan pucuk, dahan-dahan yang kurang produktif  dengan menyisakan 60% daun dan memperhatikan kebutuhan sinar matahari.

Sinar matahari yang dibutuhkan untuk tanaman Kakao adalah sinar matahari pagi sampai jam 10.00 dan dari jam 15.00 sampai sore, sedangkan untuk sinar matahari disiang hari, menurut nya itu adalah sinar yang jahat untuk tanaman Kakao sehingga pemotongan harus memperhatikan ini, usahakan agar daun menutupi batang agar tidak terkena sinar matahari siang.

“Untuk sekedar diketahui bahwa 12 buah Kakao akan menghasilkan 1 Kg kakao kering, jika 600 batang bisa dipanen 2 buah saja dalam satu minggu tentu akan menghasilkan 1200 buah Kakao atau sebanyak 100 Kg dengan harga rata-rata Rp 20 ribu tentunya penghasilan petani akan lebih besar dari gaji PNS golongan IV” ujar nya. 

Selain pemangkasan dan pemotongan juga dilaksanakan membuat tali-tali untuk mengundang datangnya semut merah yang bermanfaat mencegah jamur pada tanaman Kakao ini  (Fg)
(Fg)
Silahkan Bagikan Artikel ini :
 
Nagari Tanjung Sani Jl Lingkar Maninjau Km 23 Sigiran Kec Tanjung Raya Kab Agam 26472 email : info@nagari-tanjungsani.net
Copyright © 2009 - Website Resmi Nagari Tanjung Sani - All Rights Reserved
Support by Al-Quran dan Terjemahan | Cpuik