Training of Trainers Kegiatan
Pengurangan Resiko Bencana Wilayah Sumatera Barat dan Bengkulu yang diikuti
oleh Wali Nagari Tanjung Sani bersama Dinas Sosial Kab Agam, Tagana dan Tokoh
masyarakat di LPP Garden Hotel Yogyakarta dari Senin s/d Kamis 14-17/11/2011
memberikan banyak pencerahan dalam pengurangan resiko bencana. Hal ini
diungkapkan Wali Nagari Tanjung Sani Yefri pagi ini diruang kerjanya.
Kegiatan ini merupakan kerjasama
Kementerian Sosial RI bersama Sekolah Pasca Sarjana UGM Yogyakarta dengan peserta
terdiri dari 4 Provinsi yaitu Provinsi Sumatera Barat, Bengkulu, Jawa Barat dan
DI Yogyakarta sendiri. Untuk Sumatera Barat sendiri sebanyak 3 Kabupaten
diundang untuk menghadirinya, yaitu Kabupaten Agam, Padang Pariaman dan Solok.
Sebagai kita ketahui bahwa
Indonesia terletak pada lempeng aktif yang sering disebut sebagai “Ring Of Fire”
yang sangat rawan dengan bencana gempa bumi, apalagi Kabupaten Agam juga
terletak pada sebuah patahan besar yang sering disebut “Patahan Semangka” . Untuk
mengurangi resiko bencana yang setiap saat bisa terjadi ini, masyarakat harus
disiapkan dalam menghadapinya, mulai dari pra bencana, disaat terjadinya
bencana dan pasca bencana itu sendiri. Untuk memberikan pembelajaran kepada
masyarakat salah satu nya melalui program Kampung Siaga Bencana.
Kampung Siaga Bencana merupakan
program Kementerian Sosial RI berdasarkan pada Permensos 128 Tahun 2011 tentang Kampung Siaga Bencana. Program ini secara sederhananya adalah mendidik masyarakat agar siap
disaat bencana terjadi. Pada tahapan nya masyarakat diminta untuk membuat peta
daerahnya sendiri, menentukan jalur evakuasi, serta menetapkan Standar
Operasianal dan Prosedur sederhana, sehingga masing-masing orang tahu apa yang akan mereka kerjakan ketika
terjadi bencana, dengan program ini diharapkan resiko bencana dapat diminimalisir sekecil mungkin,
tertolongnya korban bencana secepat mungkin sebelum datangnya bantuan dari
luar.
Papar Wali Nagari Tanjung Sani menutup pembicaraan. (Fg)